Senin, 25 April 2011

Latihan Pencak Silat Cimande Pusaka Medal Pamarayan di Kampung Seni Yudha Asri

Pencak Silat merupakan seni bela diri khas Indonesia, tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia dengan berbagai perguruan silat. Di Betawi ada Silat Sabeni, di Jawa Barat dan Banten ada Cimande, Debus, Silat Bandrong, Jalak Rawi, di Aceh ada Silat Siwah, Tapak Suci untuk golongan Muhammadiyah, Merpati Putih, Elang Putih,Merah Putih dan masih banyak lagi yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan daerah-daerah lainnya.
Di Kampung Seni Yudha Asri, Pencak Silat merupakan seni yang baru tergali setelah bergabungnya Perguruan Silat Pusaka Medal dari Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten. Seni bela diri ini cukup populer di telinga masyarakat setempat. Di Provinsi Banten sendiri, Pencak Silat umumnya dikolaborasikan dengan kendang, terompet dan gong sebagai alat musik pengiringnya. Alat musik pengiring ini, selain karena tradisi juga sebagai pelengkap agar pencak silat lebih hidup dan memiliki nuansa seni yang indah dan enak untuk dilihat, apalagi dipadukan dengan Debus, lebih terasa nuansa 'magic' nya silat Banten. Berikut adalah beberapa latihan pencak silat di Kampung Seni Yudha Asri yang diambil oleh tim beberapa waktu lalu. (Photo : Dok KSYA 24 April 2011)













Rabu, 20 April 2011

Bedug Kerok, Kesenian Asli Kampung Seni Yudha Asri, Kabupaten Serang

Kalau sebagian orang mendengar kata-kata Kerok, tentu akan berpikir kepada orang yang menjadi biang dari permasalahan, yaitu Biang Kerok. Namun disini tentu tidak, justru Kerok disini ditujukan kepada seni yang menghibur khalayak ramai yaitu Bedug Kerok.
Menurut sang pencipta Seni Bedug Kerok, Bapak M. Jufri Nur, seni ini dibuat untuk menghibur masyarakat kampung, khususnya di Kampung Yudha, Desa Mander. Kenapa seni ini untuk menghibur masyarakat? mari kita telusuri sejarahnya.
Asal muasalnya seni Bedug Kerok ini tercipta ketika negara ini sedang gonjang-ganjing oleh krisis, yaitu pada tahun 1998 dimana terjadi peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi. Pada saat itu terjadi kerusuhan dimana-dimana, pembakaran, penjarahan, penculikan dan lain sebagainya. Rakyat dimana-mana panik, resah dan gelisah. Masa itu negara dalam keadaan kacau balau, perekonomian Indonesia jatuh, pengangguran dimana-mana, perusahaan-perusahaan bangkrut dan masih banyak dampak negatif lainnya. Nah, melihat hal itu beliau mencetuskan suatu ide dimana supaya rakyatnya menjadi terhibur, sehingga diciptakanlah Bedug Kerok, bedug yang menghibur dengan penari laki-laki berjoged sesuai irama musik bedug dan kohkol/kentongan dengan menggunakan topeng serta mengenakan baju compang-camping. Itulah Bedug Kerok yang kala itu bisa mengalihkan keresahan masyarakat kampung, khususnya Kampung Yudha, Desa Mander. Dan sampai saat ini pun Bedug Kerok masih eksis dan terus dilestarikan dengan berbagai perkembangan.(Photo : Dok KSYA 1998-2011)








 








Klik play (>) untuk melihat video




Selasa, 19 April 2011

Proses Pembuatan Bata Tradisional di Sekitar Kampung Seni, Kabupaten Serang, Banten

Bata merupakan bahan dasar bangunan, baik dipergunakan untuk membangun rumah, sekolah, taman, gedung bertingkat, apartemen dan lain sebagainya. Bata terbuat dari tanah liat dan proses pembuatannya sangat sederhana. 
Pertama kita harus menyiapkan tanah yang telah dicangkul  hingga berbentuk halus, banyaknya kira-kira sebanyak bata yang akan kita buat. Langkah selanjutnya adalah tanah tersebut disirami air dan dihaluskan kembali dengan menggunakan cangkul, setelah dikasih air, kemudian dicampurkan abu dari proses pembakaran bata. Setelah halus, bata siap untuk dicetak. Proses pencetakannya menggunakan kayu yang sudah dibentuk menyerupai persegi panjang dan didalamnya sudah terdapat cetakan-cetakan bata sebanyak empat atau enam cetakan, tergantung kebutuhan. Setelah pencetakan selesai kemudian dijemur sampai kering dan diusahakan jangan sampai kena air hujan, karena air hujan dalam proses penjemuran akan menghancurkan bata yang telah dibentuk. Proses selanjutnya adalah "Nyiksrik" yaitu membersihkan bata yang telah dijemur, agar bentuk benar-benar rapih. Jika bentuk batanya sudah rapih langkah terakhir adalah pembakaran bata. Bata dibakar di sebuah gubuk, pembakaran bata membutuhkan waktu 2-3 hari, tergantung cukup tidaknya panas saat pembakaran. Dan terakhir adalah pengangkatan bata dari gubuk, dan diletakan ditempat yang telah disediakan, biasanya ditaruh dipinggir gubuk. Bata pun siap untuk dipakai, baik untuk dipakai sendiri ataupun pesanan orang lain. 
Masyarakat biasanya dalam membuat industri bata tradisional disekitar areal persawahan. Selain karena tanahnya yg cukup juga mudah dalam mendapatkan air. Usaha percetakan bata tradisional ini tersebar di Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Yaitu di Kampung Yudha, Lembur Dukuh, Buah, Lembur Saung, Kangkung, Batu Cina, Mander dan ditempat-tempat lain.(Photo : Dok KSYA 17 April 2011)


Percetakan Bata di sekitar Kampung Seni Yudha Asri

Percetakan Bata di sekitar Kampung Seni Yudha Asri

Percetakan Bata di sekitar Kampung Seni Yudha Asri


Percetakan Bata di sekitar Kampung Seni Yudha Asri










 







Klik play untuk melihat video

Senin, 18 April 2011

Banten TV dalam wawancara Seni Tradisional di Kampung Seni, Kec. Bandung, Kabupaten Serang, Banten

Banten TV adalah Stasiun TV lokal daerah Banten yang frekuensinya masih dalam lingkungan daerah Banten, termasuk Tangerang. Karena frekuansinya masih terbatas, maka untuk wilayah lain masih belum bisa menikmati acara-acara dari Banten TV.
Banten TV adalah salah media yang pernah meliput kesenian Kampung Seni Yudha Asri dalam berbagai kesempatan, termasuk saat kunjungan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten yang langsung dipimpin oleh Ibu Hj. Egi Djanuiswati beserta rombongan ke Kampung Seni Yudha Asri beberapa waktu yang lalu. Berikut adalah wawancara Banten TV di Gedung Kesenian/Serba Guna Kampung Seni Yudha Asri mengenai seni tradisional kampung seni, sejarah dan latar belakang berdirinya. Pada kesempatan itu yang selaku moderator adalah Ketua Pasentra, Pak Nasir dan Mediator Kampung Seni Yudha Asri, Irfan Murdani.  (Photo : Dok KSYA 17 April 2011)









 

Selasa, 12 April 2011

Suasana Nonton Bareng TVRI di Kampung Seni Yudha Asri

Sesuai jadwal dari TVRI bahwa liputan khusus dari Kampung Seni Yudha Asri akan disiarkan pada hari Sabtu, 9 April 2011 pukul 13.00 WIB dalam acara Pelangi Desa. Namun berhubung ada siaran langsung kepresidenan, maka tayangan tersebut diundur menjadi hari Minggu, 10 April 2011 pukul 13.00 WIB. Dalam sejarah Kampung Seni, TVRI merupakan media yang paling sering meliput kesenian di Kp. Yudha, Desa Mander, Kecamatan Bandung ini, dalam kesempatan yang baik itu TVRI sudah empat kali meliput kesenian kami, khususnya di Kabupaten Serang, Banten yaitu dari tahun 1998, 1999, 2010 dan 2011. 
Dalam segi budaya, TVRI memang media yang sangat respek terhadap peradaban, karena dalam peradaban itu terkandung nilai budaya yang tinggi yang mencirikan identitas sebuah bangsa. Dan TVRI lah salah satu media nasional yang mampu menghadirkannya ketengah-tengah masyarakat, sehingga sampai saat ini kita bisa menikmati berbagai macam budaya dari seluruh nusantara melalui acara Pelangi Desa, Pesona Budaya Nusantara dan masih banyak program-program lainya. Berikut adalah suasana nonton bareng TVRI di Kampung Seni Yudha Asri dalam liputan khusus Pelangi Desa beberapa waktu yang lalu.















Klik play (>) untuk melihat video

Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)

Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...