Kami adalah Sanggar dan komunitas Tari dan Musik Tradisional yang hampir mewakili semua kesenian di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pusat Pelatihan kami berada di Sanggar Pusat Banten dan Cabang Perwakilan di Jakarta Selatan. Visi kami adalah melestarikan kebudayaan Indonesia sedini mungkin, dikenal oleh semua elemen masyarakat.
Pentas Seni Kearifan Lokal Kampung Seni Yudha Asri(Sanggar Yudha Asri) Tahun 2020. Pentas seni kali ini diikuti oleh dua sangar, yaitu Sanggar Yudha Asri dan Sanggar Ponda Rahayu. Mereka terdiri 7 grup dengan menampilkan berbagai pertunjukan yang berbeda. Berikut dokumentasinya.
Laksma TNI Abdul Rasyid belum genap menjabat 1 tahun di Komando Lintas Laut Militer(Kolinlamil)Tj. Priok, Jakarta Utara, pergantian kembali dari panglima lama ke panglima baru, seperti kita ketahui, beberapa bulan yang lalu, tepatnya di Bulan Juni berlangsung serah terima jabatan dari Laksda TNI Ahmad Heri Purwono kepada Laksma TNI Abdul Rasyid. Karena karir yang bagus, beliau dipindahkan kembali ke posisi yang lebih strategis. Menjabat sekitar 3 bulan di Kolinlamil Laksma TNI Abdul Rasyid kembali diganti oleh Laksma TNI Irwan Ahmadi dengan upacara serah terima jabatan diiringi Tari Jaipong dan Tari Pakarena.
Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk mengaransemen ulang dengan tidak menghilangkan lirik dasar lagu tersebut. Bagi Sanggar Yudha Asri(Kampung Seni Yudha Asri) ini merupakan suatu kesempatan dan tantangan kepada musisi tradisi untuk membuat sebuah aransemen musik yang bagus, menggabungkan dua unsur tradisi dan modern. Inilah karya aransemen kami dengan Cover lagu Lathi-Weird Genius.
Pertunjukan Wayang, Ondel-Ondel dan Tifa pada Tarian Medley acara Shooting Geprek Bensu di White House, Bintaro. Proses produksi iklan Geprek Bensu berlangsung dari pagi hingga malam, Geprek Bensu merupakan Makanan cita rasa Nusantara dengan ayam yang menjadi menu utamanya. Proses shooting menghadirkan artis sekaligus pemilik resto yaitu Ruben Onsu.
Wayang Kulit dan Tari Gelang Room dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Madura di Jawa Pos TV Jakarta.
Berikut lakon wayang edisi Sampang, Madura.
" Dikisahkan lakon wayang yang diperankan oleh Semar CS untuk
menangani wabah virus yang semakin hari semakin tidak terkendali. Daerah yang berada
di pulau paling timur Provinsi Jawa Timur itu kini telah terjadi peningkatan
yang signifikan. Di Madura, terdapat beberapa Puskesmas yang ditutup karena
tenaga medisnya ada yang positif dan meninggal karena Virus Corona.
Dalam cerita ini, Semar menggambarkan kurangnya pemahaman
masyarakat dalam memutus mata rantai covid19. Masih banyaknya aktivitas warga
yang tidak memakai masker diindikasikan sebagai penyebaran virus yang semakin
cepat.
Petruk, Gareng, Bagong bergerak cepat untuk mensosialisasikan
protokol kesehatan dimasa kebiasaan baru atau new normal. Mereka mencontohkan
sudah banyaknya korban meninggal akibat virus ini karena hal yang sebetulnya
mudah dan tidak mahal, yaitu jaga kesehatan, kebersihan, sering cuci tangan
pakai sabun dan memakai masker.
Tempat sosialiasi dipusatkan di tempat-tempat yang berpotensi
orang berkerumun dan banyak aktivitas tatap muka, seperti di pasar, taman,
pusat kota, tempat ibadah, pesantren, sekolah dan dilingkungan RT/RW terdekat.
Mereka tidak henti-hentinya untuk melakukan sosialisasi sampai masyarakat paham
dan jumlah korban menurun. Selain itu, mereka juga membagikan masker pelindung
kepada warga sekitar ketika melakukan sosialisasi covid19.
Proses berjalan dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, bulan ke
bulan dan mulai menunjukan hasil yang baik, data pasien ODP, PDP dan Positif
Virus Corona mulai menurun. Kerja keras dan peran serta masyarakat ikut andil
besar dari keberhasilan misi ini. Semar yang selaku ketua Gugus Covid19
memberikan apresiasi kepada Petruk, Gareng dan Bagong. Atas kerja kerasnya,
mereka diberikan penghargaan oleh Semar. "
Wayang Kulit dan Tari Kretek Kudus dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Kudus, Jawa Tengah di Jawa Pos TV Jakarta.
Berikut Lakon Wayang Kulit Edisi Kota Kudus
"Kisah pewayangan datang dari sebuah kota yang memiliki nilai
historis terhadap peradaban Islam di tanah Jawa. Kota yang dikenal kota santri
dan kota kretek ini memiliki semboyan SEMARAK yang memiliki arti Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri, dan Konstitusional.
Sesuai dengan semboyan pertamanya yaitu Sehat, Kabupaten Kudus
harus menjadi garda terdepan dalam memutus penyebaran Virus Covid19. Menurut
laporan Gugus Tugas Covid19 Kab. Kudus per tanggal 29 Juni 2020 ada sekitar 172
orang yang positif, 245 pasien PDP dan data ini akan terus bertambah jika
masyarakatnya tidakmematuhi protokol
kesehatan.
Untuk itu peran dari semua pihak, pemerintah, para pemuka agama
dan segenap elemen masyarakatharus
memiliki misi yang sama dalam memutus penyebaran virus corona ini. Ini
merupakan bencana global, bencana kita semua yang harus kita tangani bersama.
Kita harus pahami betul bahwa virus ini dengan mudah menyebar, ada disekitar
kita, ditempat-tempat umum, pasar, sekolah, pesantren, masjid dan tempat-tempat
ibadah lainnya, oleh karena itu, menggunakan masker merupakan suatu keharusan.
Dalam kehidupan “New Normal” ini ada beberapa yang harus kita
perhatikan,yaitu:
1.Pola hidup bersih dan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup
2.Makanan bergizi
3.Menggunakan masker
4.Rajin cuci tangan pakai sabun
Kita
tidak usah panik, tetap hidup produktif, di rumah maupun di luar rumah dengan
memperhatikan protokol kesehatan tadi."