Minggu, 05 Juli 2020

Wayang Kulit dan Tari Gelang Room dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Madura di Jawa Pos TV Jakarta

Wayang Kulit dan Tari Gelang Room dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Madura di Jawa Pos TV Jakarta.

Berikut lakon wayang edisi Sampang, Madura.

" Dikisahkan lakon wayang yang diperankan oleh Semar CS untuk menangani wabah virus yang semakin hari semakin tidak terkendali. Daerah yang berada di pulau paling timur Provinsi Jawa Timur itu kini telah terjadi peningkatan yang signifikan. Di Madura, terdapat beberapa Puskesmas yang ditutup karena tenaga medisnya ada yang positif dan meninggal karena Virus Corona.

Dalam cerita ini, Semar menggambarkan kurangnya pemahaman masyarakat dalam memutus mata rantai covid19. Masih banyaknya aktivitas warga yang tidak memakai masker diindikasikan sebagai penyebaran virus yang semakin cepat.

Petruk, Gareng, Bagong bergerak cepat untuk mensosialisasikan protokol kesehatan dimasa kebiasaan baru atau new normal. Mereka mencontohkan sudah banyaknya korban meninggal akibat virus ini karena hal yang sebetulnya mudah dan tidak mahal, yaitu jaga kesehatan, kebersihan, sering cuci tangan pakai sabun dan memakai masker.

Tempat sosialiasi dipusatkan di tempat-tempat yang berpotensi orang berkerumun dan banyak aktivitas tatap muka, seperti di pasar, taman, pusat kota, tempat ibadah, pesantren, sekolah dan dilingkungan RT/RW terdekat. Mereka tidak henti-hentinya untuk melakukan sosialisasi sampai masyarakat paham dan jumlah korban menurun. Selain itu, mereka juga membagikan masker pelindung kepada warga sekitar ketika melakukan sosialisasi covid19.

Proses berjalan dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, bulan ke bulan dan mulai menunjukan hasil yang baik, data pasien ODP, PDP dan Positif Virus Corona mulai menurun. Kerja keras dan peran serta masyarakat ikut andil besar dari keberhasilan misi ini. Semar yang selaku ketua Gugus Covid19 memberikan apresiasi kepada Petruk, Gareng dan Bagong. Atas kerja kerasnya, mereka diberikan penghargaan oleh Semar. "










 

 

Sabtu, 04 Juli 2020

Wayang Kulit dan Tari Kretek Kudus dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Kudus, Jawa Tengah di Jawa Pos TV Jakarta

Wayang Kulit dan Tari Kretek Kudus dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Kudus, Jawa Tengah di Jawa Pos TV Jakarta.

Berikut Lakon Wayang Kulit Edisi Kota Kudus

"Kisah pewayangan datang dari sebuah kota yang memiliki nilai historis terhadap peradaban Islam di tanah Jawa. Kota yang dikenal kota santri dan kota kretek ini memiliki semboyan SEMARAK yang memiliki arti Sehat, Elok, Maju, Aman, Rapi, Asri, dan Konstitusional.

Sesuai dengan semboyan pertamanya yaitu Sehat, Kabupaten Kudus harus menjadi garda terdepan dalam memutus penyebaran Virus Covid19. Menurut laporan Gugus Tugas Covid19 Kab. Kudus per tanggal 29 Juni 2020 ada sekitar 172 orang yang positif, 245 pasien PDP dan data ini akan terus bertambah jika masyarakatnya tidak  mematuhi protokol kesehatan.

Untuk itu peran dari semua pihak, pemerintah, para pemuka agama dan segenap elemen masyarakat  harus memiliki misi yang sama dalam memutus penyebaran virus corona ini. Ini merupakan bencana global, bencana kita semua yang harus kita tangani bersama. Kita harus pahami betul bahwa virus ini dengan mudah menyebar, ada disekitar kita, ditempat-tempat umum, pasar, sekolah, pesantren, masjid dan tempat-tempat ibadah lainnya, oleh karena itu, menggunakan masker merupakan suatu keharusan.

Dalam kehidupan “New Normal” ini ada beberapa yang harus kita perhatikan,  yaitu:

1.    Pola hidup bersih dan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup

2.    Makanan bergizi

3.    Menggunakan masker

4.    Rajin cuci tangan pakai sabun

Kita tidak usah panik, tetap hidup produktif, di rumah maupun di luar rumah dengan memperhatikan protokol kesehatan tadi."

 










Jumat, 03 Juli 2020

Wayang Kulit dan Tari Kepetan dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Jogjakarta di Jawa Pos TV Jakarta

Wayang Kulit dan Tari Kepetan dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Jogjakarta di Jawa Pos TV Jakarta. 

Lakon Dalam Wayang Kulit

"Dikisahkan sebuah lakon wayang yang datang dari daratan selatan jawa, daerah yang terkenal dengan Goa-Goa Karts dan menjunjung tinggi nilai budayanya dengan semboyan “Handayani”  singkatan dari Hijau, Aman, Normatif, Dinamis, Amal, Yakin, Asah Asih Asuh, Nilai Tambah dan Indah.

Ketentraman dan keindahan Kab.Gunung Kidul terusik setelah munculnya goro-goro(kekacauan)yang berupa wabah penyakit yang menyebar melalui udara yang disebut Covid19. Virus ini muncul didaratan Cina tahun 2019 yang lalu dan telah menyebar kehampir seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.

Segala aktivitas masyarakat Gunung Kidul sempat terhenti dalam beberapa bulan terakhir guna mencegah penyebaran virus ini. Namun tidak sedikit dari mereka yang tetap keluar rumah dengan tidak menggunakan masker sehingga beberapa penduduk menjadi tertular dan positif Covid19 ini.

Saat ini pemerintah Kab. Gunung Kidul dan masyarakat bahu-membahu mengkampanyekan protokol kesehatan dimasa pandemi. Kita tidak boleh takut, kita harus tetap produktif namun harus mematuhi protokol kesehatan, dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak 1 meter dari lawan bicara."






Kamis, 02 Juli 2020

Wayang Golek dan Tari Jaipong dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Jawa Barat

Wayang Golek dan Tari Jaipong dalam acara Adaptasi New Normal Wilayah Jawa Barat di Jawa Pos TV, Jakarta. Sosialisasi terhadap kebiasaan baru harus gencar kita kampanyekan, karena tidak mudah membiasakan sesuatu yang baru untuk kita terapkan sehari-sehari yang berubah menjadi kebiasaan. Perlu kesadaran disemua elemen masyarakat, pemerintah dan dinas-dinas terkait harus aktif dan berperan serta guna terlaksananya adaptasi ini dengan baik.
 


 



Selasa, 16 Juni 2020

Latihan Rutin Sanggar di Masa New Normal

Latihan Rutin Sanggar di Masa New Normal

Lama tidak melakukan aktivitas diluar rumah, membuat beberapa orang merasa jenuh, terlebih terbiasa dengan mobilitas sehari-hari. Setiap orang mempunyai kesibukan sendiri-sendiri, ada yang ke sekolah, ke kantor, ke kebun, ke sawah, ke sanggar dan lain sebagainya. Dimasa transisi ini merupakan sebuah "angin segar"bagi para pelaku kegiatan, pikiran yang lama "beku", otot yang mulai kaku dan kesehatan yang mulai kurang baik, saat inilah kita mulai dengan kenormalan baru, dimana kita melakukan aktivitas, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.


Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)

Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...