Kami adalah Sanggar dan komunitas Tari dan Musik Tradisional yang hampir mewakili semua kesenian di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pusat Pelatihan kami berada di Sanggar Pusat Banten dan Cabang Perwakilan di Jakarta Selatan. Visi kami adalah melestarikan kebudayaan Indonesia sedini mungkin, dikenal oleh semua elemen masyarakat.
Hari ini bukan seperti biasanya kami beraktivitas, ya, jika keseharian kami adalah mengolah gerak, mengkreasikan musik dan memadukan keduanya, namun kali ini tidak. Kali ini kami pergi kesuatu tempat nan jauh dimato keselatan pulau jawa, tepatnya di Pantai Sawarna dan Pelabuhan Ratu Sukabumi, Jawa Barat.
Sore itu kami berangkat tidak dengan mengendarai roda empat seperti yang lajimnya kami pakai dalam suatu acara, namun menggunakan roda dua. Jerak tempuh dari Sanggar Yudha Asri di Banten menuju Pelabuhan Ratu Sukabumi sekitar 200 kilometer, sungguh jarak yang tidak biasa kami tempuh dengan menggunakan motor. Tapi ya itulah tekad kami, ingin mengeksplorasi keindahan negeri ini dari peloksok hingga ke pesisir.
Kami berangkat ba'da maghrib dari sanggar dengan peserta yang ikut ada 20 orang, mereka semua anggota aktif di Sanggar Yudha Asri. Rute yang kami lalui melalui gunung-gunung dan tanjakan yang begitu terjal, juga hujan yang mengguyur sangat deras selama setengah perjalanan kami menuju tempat tujuan.
Sempat ada insiden kecil dimana salah satu dari rombongan menabrak pembatas jalan dan motor masuk keselokan yang cukup dalam, sehingga tim kami pun harus bertiga untuk menarik motornya agar bisa naik keatas. Juga ada motor yang kehabisan bensin ditengah-tengah hutan yang jauh dari penduduk, dimana jalanan sepi hanya tim kami saja yang lewat. Sempat ada kekhawatiran untuk melewati tempat ini karena informasi dari penduduk sering ada begal dijalan yang kami lalui ini. Tapi alhamdulilah kami bisa selamat sampai tujuan. Lelah dan penuh perjuangan memang, tapi semua terbayar dengan keindahan Pantai Sawaran dan Pantai Pelabuhan Ratu. Ombaknya yang ganas tidak menyulutkan kami untuk berlama-lama menikmati lokasi ini.
Rombongan tiba dilokasi pertama yaitu di Pantai Sawarna sekitar pukul 01.00 wib. Malam yang gelap itu hanya gemuruh ombak saja yang kami dengar. Tim menginap di vila yang sudah kami pesan sebelumnya, sehingga sekalipun tiba tengah malam, kami tidak kesulitan mencari penginapan. Tarif masuk kelokasi ini sekitar Rp. 10.000/orang itupun sudah dengan kendaraan roda dua. Untuk kendaraan roda dua, bisa langsung menuju ke vila dengan menggunakan motor sekitar 2 kilo meter. Namun jika kita menggunakan mobil, harus diparkirkan ditempat yang telah disediakan oleh pengelola dan tempatnya sangat jauh ke tempat penginapan dan pinggir pantai.
Malam yang lelah itu, kami langsung istirahat dan makan, selepas makan, kami pun menuju Bibir Pantai Sawarna. Malam yang dingin dideru ombak dan angin yang kencang, kami pun sangat menikmati malam itu. Dengan obrolan santai dan memberikan visi-misi kedepan sanggar serta pengkajian spiritual kita khususnya pemahaman akan diri dan Allah. Tidak terasa sudah dua jam obrolan ini berlalu, kami pun kembali beristirahat ke vila masing-masing dan esok hari siap-siap ketempat berikutnya.
Matahari sudah menunjukan sinarnya, kami pun bergegas bangun, mandi dan sarapan pagi. Setelah itu kami pun kembali ke bibir pantai untuk melihat panorama alam disiang hari, disini acaranya bebas ada yang berfoto-foto, bermain pasir dan mencari ikan/binatang laut. Kami juga berfoto-foto dengan menggunakan drone Xiro Explorer V di Tanjung Layar yang merupakan landmark nya Pantai Sawarna.
Matahari sudah berada ditengah embun-embunan(Ubun-Ubun), kami pun kembali ke vila untuk makan siang dan melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Ratu Sukabumi. Tepat Pukul 13.00 wib kami pun berangkat, dalam perjalan menuju lokasi awan pun menjadi gelap, hari pun yang tadinya terang berubah menjadi redup dan hujan turun dengan begitu derasnya. Kami sempat menepi disebuah warung kopi, menikmati minuman hangat sambil menunggu hujan, namun yang ditunggu sepertinya tidak mau reda, akhirnya dengan rasa terpaksa kami harus hujan-hujanan, basah-basahan melanjutkan perjalanan. Waktu sudah mau menjelang sore, namun hujan tetep setia mendampingi kami sampai tujuan. Sekitar pukul 15.30 wib kami sampai di Pelabuhan Ratu tepatnya di Karang Hawu. Dengan baju yang basah kuyup, kami beristirahat sejenak sambil menikmati laut. Setelah itu kami langsung menuju ke Petilasan Nyi Roro Kidul untuk berziarah. Konon ditempat ini Nyi Roro Kidul sering hadir dan memang banyak sekali ornamen yang bernuansa hijau, mulai dari kelambu, bunga, kursi, tembok/bilik semuanya hijau. Kurang lebih 30 menit kami berziarah langsung menuju pinggir Pantai Karang Hawu. Ombak disini jauh lebih ganas dari pada di Pantai Sawarna, Pantainya sangat curam dengan terumbu karang dibawahnya. Selanjutnya kami menuju ke Paniisan Soekarno, dulu presiden pertama kita pernah singgah disini untuk sekedar istirahat walaupun secara pandangan gaib kita tidak tahu apa yang dilakukan beliau.
Dirasa cukup, menjelang maghrib kami pun kembali ke vila di Sawarna, lagi-lagi hujan turun begitu derasnya selama perjalanan kami menuju vila. Sekitar pukul 20.30 wib rombonganpun tiba Sawarna. Dengan keadaan yang basah kuyup seharian kehujanan tentu sangat melelahkan. Tim pun menginap kembali di vila yang sama dimalam kedua. Kegiatan malam ini hanya fokus istirahat karena seharian sudah menikmati perjalanan yang sangat luar biasa beratnya.
Dihari ketiga ini merupakan hari terakhir kami touring dan tidak ada aktivitas lagi seperti hari yang kemarin. Tim berkemas-kemas, baju yang basah semua sudah kering karena hari ini alhamdulilah cuacanya sangat panas berbanding terbalik dengan kemarin. Sekitar pukul 14.30 kami pun berangakat untuk kembali kerumah masing-masing. Diperjalanan kami sempat istirahat di Pantai Karang Songsong, sekitar 30 menit kami kembali melanjutkan perjalanan. Tidak terasa sudah pukul 16.30 tim sudah sampai setengah perjalanan menuju sanggar, kali ini kami beristirahat, makan dan minum kopi di perkebunan sawit di daerah Gunung Kencana, Lebak.Setengah jam sudah berlalu kami pun bergegas melanjutkan perjalanan kembali. Tepat pukul 20.30 rombongan alhamdulilah sampai dengan selamat ke Sanggar Yudha Asri, Banten. Berikut dokumentasinya...
Tari Pasambahan Minang dalam acara Sertijab Wanita Indonesia Tanpa Tembakau 2019, Hotel Four Season, Jakarta
Tari Pasambahan Minang Sanggar Yudha Asri dalam acara Pelantikan dan Serah Terima Jabatan Badan Pengurus Pusat Wanita Indonesia Tanpa Tembakau 2019, Hotel Four Season Gatot Subroto, Jakarta.
Pertunjukan tarian daerah dalam acara HUT RI Ke-74 di Pakubuwono View, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pada peringatan hari kemerdekaan kali ini Sanggar Yudha Asri menampilkan Tari Pendet, Tari Jaipong, Tari Papua dan Tari Saman.