Kami adalah Sanggar dan komunitas Tari dan Musik Tradisional yang hampir mewakili semua kesenian di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pusat Pelatihan kami berada di Sanggar Pusat Banten dan Cabang Perwakilan di Jakarta Selatan. Visi kami adalah melestarikan kebudayaan Indonesia sedini mungkin, dikenal oleh semua elemen masyarakat.
Jumat, 17 Juni 2011
Sabtu, 11 Juni 2011
Tayangan Pesona Budaya TVRI dari Kampung Seni Yudha Asri dan Raksa Budaya
Saksikanlah Pesona Budaya TVRI Minggu, 12 Juni 2011 Pukul 13.00 WIB liputan khusus dari Kampung Seni Yudha Asri dan Raksa Budaya Serang, Banten.
Suasana Tayangan TVRI Pelangi Desa dari Kampung Seni Yudha Asri beberapa waktu lalu |
Suasana Tayangan TVRI Pelangi Desa dari Kampung Seni Yudha Asri beberapa waktu lalu |
Suasana Tayangan TVRI Pelangi Desa dari Kampung Seni Yudha Asri beberapa waktu lalu |
Suasana Tayangan TVRI Pelangi Desa dari Kampung Seni Yudha Asri beberapa waktu lalu |
Minggu, 05 Juni 2011
Pembukaan Panitia Pemilihan Gubernur 2011 dengan Bedug Kerok
Pembukaan Panitia Pemilihan Kecamatan(PPK) untuk Pemilihan Gubernur 2011. Disambut dengan seni Bedug Kerok dari Kampung Seni Yudha Asri dan seni tradisional lainnya. Berlangsung di Pendopo Kota Serang dan Alun-alun Kota. Turut hadir Gubernur Banten dan Para Bupati - Walikota.(Upload : Dok KSYA 5 Juni 2011)
Sabtu, 04 Juni 2011
Napak Tilas Pendiri Kampung Seni Yudha Asri
Jupri Noor atau M. Jufrni Nur lahir 11 September 1947 di sebuah desa kecil yang bernama Desa Jambu di Kecamatan Pamarayan. Sejak kecil beliau sangat suka sekali dengan seni tradisional khusunya Seni Beluk, Terbang Gede, Dzikir Saman dan Rampak Bedug. Bukan hanya beliau, bapak serta kakeknya pun suka dengan seni tradisional ini. Pelestarian budaya bak sebuah tahta yang turun-temurun, dari Buyut(abad 17), kakek(abad 18), ayah(abad 19) dan anak(sekarang), empat generasi telah terlewati sampai dengan saat ini M. Hafid Nur(Ketua Kampung Seni Yudha Asri). Berkat keseriusan dan kesabaran mereka dalam menggali dan melestarikan seni, sampai detik ini kita masih bisa menikmatinya.
Perjalanan dimulai dari tahun 1970-an ketika Jupri Noor hijrah ke Kampung Yudha (Kampung Seni Yudha Asri), Desa Mander, Kecamatan Pamarayan(sekarang Kecamatan Bandung). Pada saat itu beliau mulai mengajarkan agama Islam, Membaca Alquran, Sholat, Puasa dan perintah-perintah Allah lainya. Kampung Yudha, Desa Mander pada masa lalu masih terbentang hutan belantara, warganya masih dalam hitungan jari dan dalam mengamalkan agama Islam masih tergolong rendah. Setelah beliau(Jupri Noor) datang, semuanya berubah total, semua diajarkan bagaimana memahami agama Islam dengan baik dan benar. Sambil belajar agama, beliau memperkenalkan seni dan budaya yang merupakan peninggalan kakek dan ayahnya.
Tidak lama berselang, Jupri Noor menikah dengan salah satu warga Kampung Yudha, kemudian beliau mulai membangun Kampung Yudha secara bertahap. Diawali dengan pembangunan Jalan AMD - Koramil, Jalan Mander - ki dalang, kemudian untuk memperindah kampung, dibangunlah Taman Yudha serta saung-saung didalamnya. Selama proses pembangunan Kampung, Seni Beluk, Dzikir Saman, Terbang Gede dan Rampak Bedug tidak ketinggalan, beliau dengan gigih mengajarkan masyarakatnya untuk memahami dan menjiwai seni ini. Setelah dinilai berhsail dalam menggarap seni, barulah mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum misalnya dalam acara pernikahan, khitanan serta mengikuti ajang perlombaan tingkat kabupaten maupun provinsi. Terakhir seni yang diciptakan oleh beliau adalah Bedug Kerok.
Setelah beliau wafat, tahta seni dilanjutkan kepada anaknya saat ini M. Hafid Nur. Pada masa kepemimpinan beliau, perkembangan seni begitu pesat. Semua dihidupkan kembali, dari mulai Tradisi, Budaya dan Seni Tradisional digarap dengan baik. Dan puncaknya ketika Kampung Yudha diresmikan menjadi Kampung Seni Yudha Asri pada bulan Januari 2010. Sampai saat ini hampir setiap hari, kegiatan seni berjalan, dari mulai pembinaan anak-anak sekolah SD, SMP dan SMA, Pembinaan Sanggar serta Masyarakat umum, Lomba Seni Tradisioal tingkat Kabupaten dan Provinsi bahkan Nasional, Pembukaan suatu acara, Pelepasan Siswa, Peliputan Media, Adat Pernikahan dan lain sebagainya.(upload : Dok KSYA 4 Juni 2011)
Perjalanan dimulai dari tahun 1970-an ketika Jupri Noor hijrah ke Kampung Yudha (Kampung Seni Yudha Asri), Desa Mander, Kecamatan Pamarayan(sekarang Kecamatan Bandung). Pada saat itu beliau mulai mengajarkan agama Islam, Membaca Alquran, Sholat, Puasa dan perintah-perintah Allah lainya. Kampung Yudha, Desa Mander pada masa lalu masih terbentang hutan belantara, warganya masih dalam hitungan jari dan dalam mengamalkan agama Islam masih tergolong rendah. Setelah beliau(Jupri Noor) datang, semuanya berubah total, semua diajarkan bagaimana memahami agama Islam dengan baik dan benar. Sambil belajar agama, beliau memperkenalkan seni dan budaya yang merupakan peninggalan kakek dan ayahnya.
Tidak lama berselang, Jupri Noor menikah dengan salah satu warga Kampung Yudha, kemudian beliau mulai membangun Kampung Yudha secara bertahap. Diawali dengan pembangunan Jalan AMD - Koramil, Jalan Mander - ki dalang, kemudian untuk memperindah kampung, dibangunlah Taman Yudha serta saung-saung didalamnya. Selama proses pembangunan Kampung, Seni Beluk, Dzikir Saman, Terbang Gede dan Rampak Bedug tidak ketinggalan, beliau dengan gigih mengajarkan masyarakatnya untuk memahami dan menjiwai seni ini. Setelah dinilai berhsail dalam menggarap seni, barulah mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum misalnya dalam acara pernikahan, khitanan serta mengikuti ajang perlombaan tingkat kabupaten maupun provinsi. Terakhir seni yang diciptakan oleh beliau adalah Bedug Kerok.
Setelah beliau wafat, tahta seni dilanjutkan kepada anaknya saat ini M. Hafid Nur. Pada masa kepemimpinan beliau, perkembangan seni begitu pesat. Semua dihidupkan kembali, dari mulai Tradisi, Budaya dan Seni Tradisional digarap dengan baik. Dan puncaknya ketika Kampung Yudha diresmikan menjadi Kampung Seni Yudha Asri pada bulan Januari 2010. Sampai saat ini hampir setiap hari, kegiatan seni berjalan, dari mulai pembinaan anak-anak sekolah SD, SMP dan SMA, Pembinaan Sanggar serta Masyarakat umum, Lomba Seni Tradisioal tingkat Kabupaten dan Provinsi bahkan Nasional, Pembukaan suatu acara, Pelepasan Siswa, Peliputan Media, Adat Pernikahan dan lain sebagainya.(upload : Dok KSYA 4 Juni 2011)
SMP Negeri 1 Cilegon dalam latihan Seni Tradisional Kampung Seni Yudha Asri
SMP Negeri 1 Cilegon dalam sesi latihan Seni Tradisional Seni Tradisional Kampung Seni Yudha Asri. Latihan kali ini dimaksudkan untuk persiapan pelepasan siswa-siswi kelas 3 yang telah selesai ujian nasional beberapa waktu lalu. Mengkolaborasikan antara Rampak Bedug, Degung dan Rampak Gendang.(Upload : Dok KSYA 4 Juni 2011)
Langganan:
Postingan (Atom)
Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)
Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...
-
Topeng merupakan atribut dari kesenian Bedug Kerok Kampung Seni Yudha Asri. Karena topeng ini merupkan perlengkapan seni Bedug Kerok, maka d...
-
Gamelan Mini(Cokekan)Sanggar Yudha Asri dalam acara ramah tamah Keluarga Ibu Soeratman, Jaticempaka, Pondok Gede, Jakarta Timur. ...