Jumat, 20 Mei 2011

Pertandingan Persahabatan Yudha FC dan Mitra FC Cikande, Serang

Sepak Bola merupakan olah raga yang paling populer di seluruh dunia. Olah raga ini menjadi ajang gengsi bagi negara-negara seperti Inggris, Spanyol, Perancis, Jerman, Brazil, Argentina dan masih banyak lagi. Pada saat Piala Dunia bergulir, masyarakat dari seluruh penjuru dunia menjadi saksinya. Mereka saling menjagokan tim favoritnya untuk menjadi juara. Meskipun Indonesia belum pernah menjadi bagian dari ajang 4 tahunan tersebut, namun animo masyarakatnya cukup tinggi dalam menyaksikan sepak bola.
Di ajang Liga Indonesia, kita mempunyai pendukung fanatik seperti Aremania, Viking, The Jak, Bonek dan ribuan pendukung lainnya yang selalu setia terhadap tim kesayangannya. Hanya saja prilaku dari pada pendukung-pendukung tersebut terkadang kurang dewasa, sehingga ketika tim kesayangannya kalah, stadion dan polisi pun jadi sasarannya, saling ejek diantara pendukung, keributan bahkan yang lebih ironis lagi wasit pun jadi sasarannya. Bagaimana sepak bola kita bisa lebih baik kalau seperti ini terus? Tapi kita jangan berkecil hati, kesempatan untuk menjadi lebih baik masih terbuka lebar, kita harus bisa sportif baik pemain maupun pendukung, mari kita dukung dengan cara yang membangun bukan merusak. Insyallah, Indonesia bisa membentangkan sayapnya di kancah internasional.
Di Kecamatan Bandung, Serang, sepak bola bak sebuah tontonan yang menghibur, teriakan dan yel yel dari pendukungnnya terus bergaung sampai pertandingan berakhir, kalah atau menang itu tak jadi soal, yang terpenting mereka sudah merasa puas dengan permainan yang diperagakan oleh tim kesayangannya.
Pertandingan persahabatan Yudha FC dan Mitra FC Cikande adalah salah satunya. Yudha FC adalah tim kesayangan dari Kampung Seni Yudha Asri Desa Mander sedangkan Mitra FC dari Cikande. Kedua tim ini telah menjajaki permainan dari masing-masing tim, mengukur kemampuan sampai dimana mereka bisa bermain. Pertandingan persahabatan ini sangat penting, selain untuk melihat kelebihan dan kekurangan tim, juga bisa mempererat hubungan diantara mereka.(Photo : Dok KSYA 17 Mei 2011)


 








 






Klik play (>) untuk melihat video

Kamis, 19 Mei 2011

Musim Panen Telah Tiba

Menjadi petani sungguh sangat mulia, pekerjaan mereka sangat berat, penghasilannya tidaklah seberapa, namun berkat jasanya, kita bisa menikmati nasi yang tersaji di ruang makan yang sudah siap kita santap. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia, makanan pokoknya adalah nasi, bisa dibayangkan kalau tidak ada mereka?
Untuk sampai pada proses memanen padi, perjalannya sangat panjang, kita harus menunggu sekitar 3 bulan, itupun kalau tidak ada hama dan bencana alam menerpa. Langkah awalnya yaitu kita harus menyiapkan bibit padi terlebih dahulu yang paling bagus, tahan terhadap hama. Setelah pembibitan selesai, tentu kita harus menunggu bibit itu sampai kira-kira berumur 2 - 4 minggu lamanya. Sebelum kita menanam padi disawah, sawah tersebut harus kita oleh terlebih dahulu yaitu pembajakan tanah, dalam proses ini bisa dengan cara tradisional maupun modern. Cara tradisional yaitu kita menggunakan cangkul dan kerbau sebagai alat untuk membajaknya, dimana kerbau tersebut kita kendalikan hinggu proses pengolahan sawah selesai. Cara modern yaitu dengan menggunakan traktor, cara ini memang lebih ringan namun perlu biaya sedikit lebih besar ketimbang dengan menggunakan kerbau. Setelah pengolahan selesai, baru kita tanami sawah tersebut dengan bibit padi tadi yang sudah berumur 2 - 4 minggu. Setelah penanaman selesai, langkah selanjutnya adalah pemupukan dan pemberian insektisida, cara ini supaya tanaman padi bisa terhindar dari serangan hama padi yang bisa mengintai setiap saat. Berikutnya yaitu pembersihan sawah dari rumput-rumput pengganggu, keong dan kepiting. Rumput sawah sangat mengganggu sekali terhadap masa tumbuh padi, ia akan menghambat laju pertumbuhan tanaman padi. Begitupun dengan keong dan kepiting, mahluk ini bisa merusak tanaman padi yang sejatinya bisa berdiri tegak dan akarnya kuat. Selain hama tadi faktor cuaca juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan padi. Jika sawah kita kekurangan air, hampir dipastikan akan kering dan padi pun akan mati. Oleh karena itu selain hama, faktor cuaca juga sangat  menentukan bagi para petani untuk bisa atau tidaknya memanen padi mereka.
Jika semua proses sudah selesai, para petani tersebut menunggu tanaman padi tersebut sekitar 2 bulan lamanya. Setelah 2 bulan terlewati, maka padi pun siap untuk di panen. Berikut adalah proses pemanenan padi di wilayah Desa Mander, Kecamatan Bandung, Serang. (Photo : Dok KSYA 17 Mei 2011)


Klik play (>) untuk melihat video





 






 







http://padang-today.com

http://rumahtani.multiply.com

Sabtu, 14 Mei 2011

Adat Pernikahan Banten dan Rampak Bedug Kampung Seni Yudha Asri

Pernikahan merupakan sesuatu yang sangat sakral dan setiap orang punya cara yang unik untuk merayakannya. Pernikahan adalah pengikatan janji dari dua insan berbeda yaitu laki-laki dan perempuan untuk melaksanakan kewajibannya baik menurut agama maupun adat. Dengan pernikahan berarti kita mempunyai tanggung jawab terhadap keluarga yang kita bangun, dimana dalam prosesnya kita harus bisa menciptakan suasana yang harmonis, damai, tentram, taat dengan perintah agama, memberikan keberkahan, nafkah dan menjadikan keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.
Berikut adalah perayaan salah seorang warga Kampung Seni Yudha asri dengan ritual Adat Pernikahan dan Rampak Bedug Kampung Seni Yudha Asri.(Photo : Dok KSYA 11 Mei 2011)







 

 
 




  

 





 




Klik play untuk melihat video

Seni dan Tradisi Marhaban

Seni Marhaban atau Marhaba adalah seni sahut-menyahut dengan suara melengking-lengking/nada tinggi atau oleh masyarakat setempat disebut Beluk. Mereka saling sahut-sahutan mengikuti juru baca pupuh / wawacan Syeh Abdul Qodir Zailani. Umumnya terdiri dari bapak-bapak dan anak muda. Seni ini tidak diiringi alat musik hanya nyanyian dan saling sahut-menyahut dengan beluk.
Tradisi Marhaba umumnya dilaksanakan ketika malam tujuh bulanan atau yang berhubungan dengan kelahiran bayi. Tujuannya yaitu mendoakan agar sang bayi bisa lahir dengan lancar  dan agar dikarunia anak yang sholeh dan patuh terhadap agama dan orang tua. Selain itu acara ini juga dimaksudkan untuk rasa syukur mereka kepada Allah SWT atas bayi yang sedang dikandungnya.











Klik Play untuk melihat video

Seni dan Tradisi Nadar

Seni Nadar yaitu seni menyanyikan pupuh wawacan Syeh Abdul Qodir Zailani. Nadar ini sering dipakai ketika masyarakat Kampung Seni Yudha Asri akan mengisi rumah yang baru dibuat. Setelah dibacakan doa selamet terakhir membaca nadar ini. Tujuannya yaitu rumah yang baru ditinggali banyak mendapatkan berkah dan dijauhi dari segala hal yang tidak baik, seperti adanya gangguan mahluk halus,  tidak harmonisnya rumah tangga dan lain-lain. Nadar sendiri memiliki lagu-lagu khusus seperti Dangdang Gula, Asmarandana, Kinanti, Sinom, Pangkur, Lambang, Durma.




Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)

Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...