Selasa, 26 April 2011

Kuriak, Semangat Gotong Royong Masyarakat Kampung Seni Yudha Asri dan Sekitarnya

Kuriak itulah sebutan masyarakat Kampung Seni Yudha Asri, Kampung Yudha, Desa Mander , Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang, Banten. Istilah ini dipakai ketika seluruh masyarakat akan bergotong royong, baik untuk gotong royong bersih-bersih kampung, membuat jalan, membangun mesjid, membangun sarana dan prasarana, membantu tetangga pernikahan, khitanan, kematian dan kegiatan sosial masyarakat lainnya. Terdiri dari semua elemen masyarakat, tua, muda,laki-laki, perempuan bahkan anak-anak sekalipun. Semuanya larut dalam wajah keceriaan dan semangat kebersamaan.
Gotong Royong adalah bekerja secara bersama atas dorongan kebersamaan, niat yang tulus dan tidak mengharapkan sesuatu apapun. Gotong Royong sangatlah penting untuk membangun sikap kekeluargaan, dimana kita akan semakin peduli dengan sesama karena menganggap semuanya adalah satu keluarga.
Hal seperti ini tentu tidak sebagian wilayah ada, tergantung budaya dan tradisi masyarakat. Di Perkotaan umumnya hidup masing-masing, tak peduli siapa orang yang berada di lingkungan sektar rumahnya. Mereka terlalu angkuh dengan gaya hidup mewah dan mengabaikan nilai-nilai sosial yang seharusnya mereka miliki.(Photo : Dok KSYA 17 April 2011).


 
Klik play(>) untuk melihat video






























 







Kolaborasi Pencak Silat Cimande Pusaka Medal dengan Rampak Bedug

Kolaborasi merupakan perpaduan dua atau lebih hal yang berbeda yang dikemas menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan sesuatu yang baru dengan konsep yang berbeda, lebih unik dan kreatif. Contohnya saja kolaborasi Rampak Bedug dan Pencak Silat ini, mereka digabungkan dari konsep yang berbeda, dibangun dengan tidak menghilangkan salah satunya, saling mengisi dan melengkapi sehingga terciptalah seni yang indah, kompak, atraktif dan dinamis.
Proses perpaduan seni tidaklah begitu sulit, asalkan para pesertanya bisa benar-benar menjiwai seni. Pelatih Rampak Bedug yang sekaligus arsitek Seni di Kampung Seni Yudha Asri, Rumania tidak begitu kesulitan dalam membimbing mereka. Mereka semua terlihat kompak dan benar-benar semangat untuk belajar seni. Koordinator Pencak Silat dari Perguruan Pusaka Medal, Kecamatan Pamarayan, Nasir juga terlihat tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan teknik silatnya dengan Rampak Bedug.
Adapun maksud kolaborasi seni ini adalah persiapan menjelang pementasan hari jadi Perguruan Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir atau disingkat TTKKDH. Hari jadi TTKKDH ini akan digelar di GOR Serang pada tanggal 16 Mei 2011, yang insyaallah akan dihadiri oleh Gubernur Banten, Ibu Atut Chosiah. Berikut adalah prosesi latihan Kolaborasi Pencak Silat dan Rampak Bedug di gedung kesenian / serba guna Kampung Seni Yudha Asri. (Photo: Dok KSYA 24 April 2011)


























 

Senin, 25 April 2011

Latihan Pencak Silat Cimande Pusaka Medal Pamarayan di Kampung Seni Yudha Asri

Pencak Silat merupakan seni bela diri khas Indonesia, tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia dengan berbagai perguruan silat. Di Betawi ada Silat Sabeni, di Jawa Barat dan Banten ada Cimande, Debus, Silat Bandrong, Jalak Rawi, di Aceh ada Silat Siwah, Tapak Suci untuk golongan Muhammadiyah, Merpati Putih, Elang Putih,Merah Putih dan masih banyak lagi yang tersebar di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara dan daerah-daerah lainnya.
Di Kampung Seni Yudha Asri, Pencak Silat merupakan seni yang baru tergali setelah bergabungnya Perguruan Silat Pusaka Medal dari Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, Banten. Seni bela diri ini cukup populer di telinga masyarakat setempat. Di Provinsi Banten sendiri, Pencak Silat umumnya dikolaborasikan dengan kendang, terompet dan gong sebagai alat musik pengiringnya. Alat musik pengiring ini, selain karena tradisi juga sebagai pelengkap agar pencak silat lebih hidup dan memiliki nuansa seni yang indah dan enak untuk dilihat, apalagi dipadukan dengan Debus, lebih terasa nuansa 'magic' nya silat Banten. Berikut adalah beberapa latihan pencak silat di Kampung Seni Yudha Asri yang diambil oleh tim beberapa waktu lalu. (Photo : Dok KSYA 24 April 2011)













Rabu, 20 April 2011

Bedug Kerok, Kesenian Asli Kampung Seni Yudha Asri, Kabupaten Serang

Kalau sebagian orang mendengar kata-kata Kerok, tentu akan berpikir kepada orang yang menjadi biang dari permasalahan, yaitu Biang Kerok. Namun disini tentu tidak, justru Kerok disini ditujukan kepada seni yang menghibur khalayak ramai yaitu Bedug Kerok.
Menurut sang pencipta Seni Bedug Kerok, Bapak M. Jufri Nur, seni ini dibuat untuk menghibur masyarakat kampung, khususnya di Kampung Yudha, Desa Mander. Kenapa seni ini untuk menghibur masyarakat? mari kita telusuri sejarahnya.
Asal muasalnya seni Bedug Kerok ini tercipta ketika negara ini sedang gonjang-ganjing oleh krisis, yaitu pada tahun 1998 dimana terjadi peralihan pemerintahan dari masa Orde Baru ke masa Reformasi. Pada saat itu terjadi kerusuhan dimana-dimana, pembakaran, penjarahan, penculikan dan lain sebagainya. Rakyat dimana-mana panik, resah dan gelisah. Masa itu negara dalam keadaan kacau balau, perekonomian Indonesia jatuh, pengangguran dimana-mana, perusahaan-perusahaan bangkrut dan masih banyak dampak negatif lainnya. Nah, melihat hal itu beliau mencetuskan suatu ide dimana supaya rakyatnya menjadi terhibur, sehingga diciptakanlah Bedug Kerok, bedug yang menghibur dengan penari laki-laki berjoged sesuai irama musik bedug dan kohkol/kentongan dengan menggunakan topeng serta mengenakan baju compang-camping. Itulah Bedug Kerok yang kala itu bisa mengalihkan keresahan masyarakat kampung, khususnya Kampung Yudha, Desa Mander. Dan sampai saat ini pun Bedug Kerok masih eksis dan terus dilestarikan dengan berbagai perkembangan.(Photo : Dok KSYA 1998-2011)








 








Klik play (>) untuk melihat video




Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)

Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...