Kami adalah Sanggar dan komunitas Tari dan Musik Tradisional yang hampir mewakili semua kesenian di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pusat Pelatihan kami berada di Sanggar Pusat Banten dan Cabang Perwakilan di Jakarta Selatan. Visi kami adalah melestarikan kebudayaan Indonesia sedini mungkin, dikenal oleh semua elemen masyarakat.
Rabu, 30 Maret 2011
Selasa, 22 Maret 2011
Liputan Banten TV di Kampung Seni Yudha Asri
Casting dalam acara Wajah Kota, Banten TV, menurut rencana akan disiarkan hari ini pukul 19.00 WIB di Banten TV. Turut hadir Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten, Ibu Hj. Egy Djanuiswati, M.Sc., Kabid Pembinaan Kebudayaan Daerah, Dadie Ruswandi, M.Si beserta rombongan di lokasi Kampung Seni Yudha Asri, Maret 2011.
Opak Yudha, Makanan khas dengan cita rasa yang unik
Opak merupakan makanan khas yang sudah menjadi identitas Kampung Seni Yudha Asri sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Makanan ini hampir kita bisa jumpai disetiap keluarga di Kampung Seni dan mayoritas masyarakatnya pun bisa membuatnya. Bahan dasar opak terdiri dari beras, gula pasir, daun pandan, kelapa dan bahan-bahan lain. Proses pembuatannya tergolong sederhana namun perlu keahlian khusus. Untuk membuat opak yang benar-benar enak, harus melalui proses yang panjang, pertama kita harus menyiapkan beras yang sudah di cuci bersih, kemudian dimasak terlebih dahulu sehingga berbentuk nasi, setelah masak, nasi tersebut di masukan ke "Dulang" yang selanjutnya dihaluskan menggunakan "Halu". Setelah semuanya sudah halus dan bumbu sudah tercampur dengan baik, barulah dibuat opak dengan berbentuk bulat dengan menggunakan alas tikar yang terbuat dari jerami, atau oleh masyarakat setempat disebut "Samak Lampit". Setelah semua opak sudah terbentuk, kemudian di jemur sampai kering. Jika opak sudah kering, proses terakhir adalah pemanggangan. Opak sendiri ada dua macam, Opak Merah dan Opak Putih. Berikut ini adalah beberapa dokumentasi proses pembuatan opak yang diambil oleh tim.
Tradisi "Ngadodol" dan "Ngabendrong" di Kampung Seni
Tradisi "Ngabendrong" adalah tradisi yang dilakukan ketika seseorang ingin melaksanakan pernikahan atau khitanan, umumnya dilaksanakan tiga atau empat hari sebelumnya. Tujuannya disamping menghibur, juga mendoakan agar acara pernikahan/khitanan berjalan dengan baik dan lancar. Tradisi ini umumnya dilakukan oleh ibu-ibu, dengan menggunakan pemukul kayu atau oleh masyarakat setempat disebut "halu". Alat pemukul tersebut dipukulkan ke lesung dengan irama tertentu. Tradisi ini juga sambil menghibur orang-orang/tetangga yang membantu kepada pihak yang ingin menikah/khitanan. Sambil ibu-ibu "ngabendrong" para kaum pria biasanya sambil "Ngadodol" atau membuat dodol yang merupakan tradisi dan ciri khas warga setempat.
Klik play untuk melihat video
Langganan:
Postingan (Atom)
Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)
Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...
-
Topeng merupakan atribut dari kesenian Bedug Kerok Kampung Seni Yudha Asri. Karena topeng ini merupkan perlengkapan seni Bedug Kerok, maka d...
-
Gamelan Mini(Cokekan)Sanggar Yudha Asri dalam acara ramah tamah Keluarga Ibu Soeratman, Jaticempaka, Pondok Gede, Jakarta Timur. ...