Kami adalah Sanggar dan komunitas Tari dan Musik Tradisional yang hampir mewakili semua kesenian di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Pusat Pelatihan kami berada di Sanggar Pusat Banten dan Cabang Perwakilan di Jakarta Selatan. Visi kami adalah melestarikan kebudayaan Indonesia sedini mungkin, dikenal oleh semua elemen masyarakat.
Selasa, 08 Juni 2010
Senin, 07 Juni 2010
Peresmian Kampung Seni Yudha Asri
Peresmian Kampung Seni Yudha oleh Bupati Kab. Serang-Banten, Bpk. H. Taufik Nuriman pada tanggal 29 Januari 2010, dikukuhkan juga Paguyuban Seniman Tradisional (Pasentra) dan HSBI. Dibentuk untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, kesenian dan adat istiadat.
Klik play (>) untuk melihat video
Klik play untuk melihat video 4
Klik play untuk melihat video 5
Jumat, 04 Juni 2010
Sejarah Kampung Seni Yudha Asri
Pada mulanya, Kampung Seni Yudha Asri atau yang sekarang dikenal Sanggar Yudha Asri yang terletak di Jl. AMD Koramil KM. 2 Kampung Yudha, Desa Mander, Kec. Bandung, Kab. Serang - Banten adalah sebuah sanggar seni yang tercipta dari kecintaan sang pendirinya mengenai hasil karya/seni. Berbekal dari kecintaan itulah beliau Bpk. M. Jupri Noor mendirikan sebuah sanggar yang diberi nama "Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan" pada tahun 1982, yang mana didalamnya terdapat banyak sekali ciptaanya baik dalam bentuk Seni Tari, Rampak Bedug, Bedug Kerok, Beluk, Dzikir Saman, Bendrong/Lesung, Tongtrong/Kentongan, Terbang Gede/Rebana dan Gambus. Selain itu, kecintaan beliau mengenai seni juga bisa kita lihat dalam bentuk bangunan, rumah, serta perangkat alat musik. Misalnya saja "Saung", Saung adalah tempat istirahat pengunjung menyerupai villa yang dibuat dari bahan bambu, kayu, serta atapnya terbuat dari injuk/daun rumbia. Diantara saung-saung itu memiliki perbedaan arsitektur dan ciri khas masing-masing, ada yang bertingkat tiga, berbentuk bulat, kotak dan masih banyak keunikan lainnya. Alat musiknya pun memiliki keunikan lain, misalnya tongtrong yang menyerupai ikan, serta "Boboko"atau tempat nasi terbuat dari bambu yang diameternya sekitar 3 meter. Di Kampung Seni Yudha Asri, kita juga bisa menjumpai tradisi masyarakat setempat, misalnya "Ngaruat bumi", "Ngembang", "Mamaca", Rasulan, Ruwahan dan Marhaban. Ketika tradisi ini dilaksanakan, biasanya terakhir kesenian seperti Rampak Bedug, Bedug Kerok, Dzikir saman dan yang lainnya, juga ikut ditampilkan untuk menghibur, atau dalam acara tertentu, seperti kedinasan, peresmian tempat, pembukaan "event", pernikahan, dan peringatan hari besar nasional.
Kampung Seni Yudha Asri atau yang dulu lebih dikenal Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan diresmikan keberadaanya sebagai Desa Wisata yaitu Kampung Seni Yudha Asri pada tanggal 29 Januari 2010 oleh Bupati Kab. Serang, Bpk. H. Taufik Nuriman. Kampung Seni Yudha Asri diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah Kab. Serang-Banten sebagai tempat rujukan untuk membina, membimbing dan mengembangkan seni tradisional kepada masyarakat luas. Sehingga saat ini para seniman cilik seperti anak-anak tingkat SD, SMP, SMA atau masyarakat umum sedang gigih berlatih untuk menjadi seniman. Pada saat-saat seperti peringatan 17 Agustus, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional dan Pelepasan Siswa, Seniman-seniman cilik inilah yang biasanya tampil mengisi acara kesenian tradisional dengan penuh suka cita.
Dalam perkembangannya, Kampung Seni Yudha Asri, telah banyak berpartisipasi dalam berbegai event seni tradisional, baik dalam tingkat Kabupaten, Provinsi maupun tingkat Nasional, dan berbagai penghargaan pun telah banyak ditorehkannya.
Merupakan suatu kebanggan bagi masyarakat setempat, serta kita semua dimana seni tradisional yang kian hari kian terkikis oleh jaman, Kampung Seni Yudha Asri mampu mempertahankan kesenian dan kebudayaan tersebut dari generasi ke generasi, sehingga saat ini dan dimasa yang akan datang, kesenian dan kebudayaan daerah yang merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia masih tetap eksis.
Klik play (>) untuk melihat video
Kampung Seni Yudha Asri atau yang dulu lebih dikenal Padepokan Asri Bangbuskolbebesanan diresmikan keberadaanya sebagai Desa Wisata yaitu Kampung Seni Yudha Asri pada tanggal 29 Januari 2010 oleh Bupati Kab. Serang, Bpk. H. Taufik Nuriman. Kampung Seni Yudha Asri diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah Kab. Serang-Banten sebagai tempat rujukan untuk membina, membimbing dan mengembangkan seni tradisional kepada masyarakat luas. Sehingga saat ini para seniman cilik seperti anak-anak tingkat SD, SMP, SMA atau masyarakat umum sedang gigih berlatih untuk menjadi seniman. Pada saat-saat seperti peringatan 17 Agustus, Hari Kartini, Hari Kebangkitan Nasional dan Pelepasan Siswa, Seniman-seniman cilik inilah yang biasanya tampil mengisi acara kesenian tradisional dengan penuh suka cita.
Berbekal kepedulian, kemauan, serta motivasi tinggi generasi-generasi seperti inilah yang nantinya akan menjadi pelestari budaya kita dimasa yang akan datang.
Langganan:
Postingan (Atom)
Cover Lathi-Weird Genius oleh Sanggar Yudha Asri(Kolaborasi Musik Modern-Tradisional)
Seni cover lagu/musik adalah hal umum saat ini yang sering dilakukan baik oleh musisi maupun pelaku seni tradisi, tujuannya adalah untuk men...
-
Topeng merupakan atribut dari kesenian Bedug Kerok Kampung Seni Yudha Asri. Karena topeng ini merupkan perlengkapan seni Bedug Kerok, maka d...
-
Gamelan Mini(Cokekan)Sanggar Yudha Asri dalam acara ramah tamah Keluarga Ibu Soeratman, Jaticempaka, Pondok Gede, Jakarta Timur. ...